Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 18:49:08【Tempat Makan】177 orang sudah membaca
PerkenalanPramuniaga melakukan siaran langsung penjualan perhiasan emas di sebuah gerai di Kota Malang, Jawa T

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengangakan bahwa inflasi bulanan secara konsisten terjadi setiap Oktober selama empat tahun terakhir, kecuali pada Oktober 2022.
“Secara historis, pada setiap Oktober sejak 2021 hingga 2025 ini mengalami inflasi, kecuali pada Oktober 2022 yang mengalami deflasi,” kata Pudji Ismartini di Jakarta, Senin.
Ia mengangakan bahwa inflasi pada Oktober 2025 menjadi yang tertinggi dibandingkan tingkat inflasi pada Oktober 2021-2024, mencapai 0,28 persen month-to-month(mtm).
Ia juga mengangakan tingkat inflasi tersebut disumbangkan oleh emas perhiasan (0,21 persen), cabai merah (0,06 persen), telur ayam ras (0,04 persen), daging ayam ras (0,02 persen), serta wortel (0,01 persen).
Sementara itu, BPS mencatat inflasi bulanan pada Oktober 2021 mencapai 0,12 persen mtm, yang dipicu oleh kenaikan harga cabai merah dan minyak goreng yang memiliki andil inflasi masing-masing sebesar 0,05 persen.
Tarif angkutan udara juga berkontribusi terhadap inflasi pada bulan tersebut sebesar 0,03 persen, daging ayam ras sebesar 0,02 persen dan rokok kretek filter sebesar 0,01 persen.
Setahun kemudian, pada Oktober 2022, justru terjadi deflasi sebesar 0,11 persen mtm. Namun, sejumlah komoditas masih memberikan andil inflasi, seperti beras dan bensin masing-masing sebesar 0,03 persen, serta tukang bukan mandor, bahan bakar rumah tangga, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen.
Pudji mengangakan tren inflasi kembali muncul pada Oktober 2023 dengan tingkat inflasi 0,17 persen mtm dengan beras, bensin, cabai rawit, tarif angkutan udara, dan cabai merah menjadi pendorong utama.
Ia juga mengangakan masing-masing komoditas berkontribusi terhadap inflasi sebesar 0,06 persen, 0,04 persen, 0,03 persen, 0,02 persen, dan 0,01 persen.
Sementara itu, pada Oktober 2024, inflasi tercatat sebesar 0,08 persen mtm yang disumbangkan oleh kenaikan harga emas perhiasan dengan andil 0,06 persen, daging ayam ras 0,04 persen, bawang merah 0,03 persen, serta tomat dan nasi dengan lauk masing-masing 0,02 persen.
“Dan berdasarkan historis, di setiap Oktober dari 2021 hingga 2025 (kecuali pada 2022), komoditas yang menyumbang inflasi umumnya merupakan komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dan merupakan komoditas komponen harga bergejolak,” ujar Pudji.
Suka(249)
Sebelumnya: Dari PPKD Jaksel menuju ke Negeri Sakura
Selanjutnya: 2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan
Artikel Terkait
- BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022
- Prabowo: Penerima MBG 35,4 juta orang, hampir 7 kali populasi Singapura
- Membaca arah masa depan Koperasi Desa Merah Putih
- Ahli gizi dorong masyarakat kembali ke pola makan tradisional Asia
- Menteri PANRB pastikan pemerataan MBG hingga daerah terpencil
- Hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, BRIN ingatkan polusi langit
- Ahli kemukakan tiap individu butuhkan nutrisi yang berbeda
- Kemenperin fasilitasi 19 IKM binaan di TEI 2025, perluas akses pasar
- BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi
- Kemenperin fasilitasi 19 IKM binaan di TEI 2025, perluas akses pasar
Resep Populer
Rekomendasi

Mencipta karya bermakna tanpa menghamba pada algoritma

Pemprov DKI diminta beri penyuluhan kesehatan terkait cuaca panas

Wamenaker sebut Magang Nasional sarana siapkan tenaga kerja terampil

Ini yang terjadi jika makan cokelat sebelum tidur

2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan

Survei Indostrategi setahun Prabowo ungkap PKG dapat skor tertinggi

Refleksi Hari Pangan Sedunia, "Berilah kami makanan secukupnya"

Pemkot Makassar